Jumat, 14 Oktober 2011

SUKSES MERAIH CITA - CITA SEBAGAI SARJANA

Sukses Meraih Cita – Cita Sebagai Sarjana Semua orang menginginkan agar hidupnya sukses. Mereka ingin menjadi orang yang dianggap hebat, baik di bidang pendidikan, ekonomi, status social dan lainnya. Di bidang pendidikan misalnya, mereka menghendaki agar berhasil meraih jenjang pendidikan tertinggi dibanding teman-temannya. Di bidang ekonomi, mereka ingin menjadi kaya, melebihi orang lain. Dan begitu juga dalam status social, mereka ingin menjadi orang terpandang, sebagai tokoh, orang yang didengar pendapatnya dan diikuti perilakunya. Hal serupa juga dicita-citakan oleh mahasiswa. Mereka pada umumnya ingin mendapatkan indeks prestasi tertinggi, lulus dan diwisuda dengan tepat waktu. Selesai kuliah, berharap segera mendapatkan pekerjaan, dihormati orang, dan diposisikan sebagai orang pilihan, pendapatnya didengarkan dan perilakunya dijadikan acuan banyak orang. Harapan seperti itu wajar, dan justru jika tidak memiliki cita-cita seperti itu, malah terasa aneh. Ada orang sebatas cita-cita saja tidak memilikinya. Akan tetapi memang anehnya tidak semua orang mau menempatkan diri pada jalan yang memungkinkannya berhasil meraih cita-cita itu. Orang sukses di bidang apa saja selalu disebabkan oleh karena yang bersangkutan berhasil menempatkan diri pada posisi yang tepat. Jalan menuju sukses harus dilalui bagi orang yang menginginkannya. Tidak akan mungkin seorang menjadi sukses dalam hidupnya, jika mereka tidak menampatkan diri pada jalan itu. Seorang pedagang menjadi sukses, karena mereka berhasil menyesuaikan diri dengan jalan sukses pada umumnya sebagai seorang pedagang. Seorang petani sukses karena mereka mengolah lahan pertaniannya secara tepat. Mereka berhasil mendapatkan lahan yang subur dan luas, mengolah tanahnya dengan cara yang tepat. Pintar memilih jenis tanaman, bibit unggul, pemupukan dan bahkan hingga memasarkan hasil pertaniannya dan seterusnya. Demikian pula seorang calon mahasiswa, tatkala diterima masuk perguruan tinggi, mereka ingin sukses, kelak menjadi seorang ahli sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. Cita-citanya berhasil dibangun. Mereka memiliki imajinasi tentang masa depan yang jelas. Mereka ingin menjadi sarjana yang hebat, tidak sebagaimana sarjana pada umumnya. Dengan pilihan itu, maka mereka akan bisa berbuat untuk kepentingan dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah setiap mahasiswa selalu mengambil sikap seperti itu. Ternyata dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Biasanya, beberapa minggu mengikuti kegiatan pendidikan di kampus, mereka berhasil membangun semangat. Perpustakaan didatangi, buku-buku yang dianggap penting untuk menunjang belajarnya dibeli, jadwal kegiatan disusun secara rapi, dan bahkan teman-teman yang dianggap bisa mendorong keberhasilannya didekati. Namun ternyata, tidak lama kemudian semangat itu kendor. Kuliah dijalani hanya sebatas memenuhi tuntutan formal. Mereka masih datang ke ruang kuliah sebagaimana teman-teman lainnya. Demikian pula, mereka juga mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Tetapi tugas itu hanya dikerjakan sebatas untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan. Hari ke hari, hidup di kampus seperti itu dijalani, tetapi semua itu seperti tidak ada lain kecuali hanya sebatas memenuhi syarat dan rukun hidup di perguruan tinggi. Semangat atau jiwa belajar segera redup. Sedangkan yang tersisa hanyalah sebatas datang ke ruang kuliah, mencatat, mengerjakan tugas, mengikuti ujian, dan akhirnya lulus berhasil mengumpulkan sejumlah sks sebagai syarat dinyatakan lulus menjadi sarjana. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah mereka itu telah berada pada jalan menuju sukses yang sebenarnya. Tentu jawabnya tidak sederhana. Jika yang dimaksud sukses hanya sebatas mendapatkan ijazah, maka setelah berhasil mengumpulkan sejumlah sks sebagaimana yang dipersyaratkan, mereka akan diwisuda dan selembar ijazah yang dicita-citakan akan segera diperoleh. Selanjutnya, jika kebetulan ada lowongan penerimaan CPNS, ijazah itu juga bisa digunakan untuk mendaftar dan manakala beruntung lulus, yang bersangkutan akan menjadi pegawai negeri. Pada batas-batas seperti ini, mereka sukses. Akan tetapi, apakah hanya sesederhana itu yang dicita-citakan. Jika yang dicita-citakan lebih dari itu, yaitu menjadi orang yang terpandang melebihi orang lain pada umumnya, maka sudah barang tentu apa yang dijalankan sebagaimana digambarkan di muka masih kurang mencukupi. Sebagai orang yang terpandang maka harus membekali diri dalam berbagai halnya melebihi dari lainnya. Jika orang biasa hanya selalu berpikir untuk dirinya, maka sebagai orang yang memiliki kelebihan harus berpikir bagi orang lain. Jika orang lain pada umumya, masih memerlukan dorongan, maka orang berlebih yang disebut sukses itu justru selalu mendorong orang lain. Seorang yang sukses, karena kelebihan yang dimilikinya itu harus selalu berposisi sebagai pemberi. Mereka harus menempatkan diri sebagai inspirator, motivator, dinamisator, atau kekuatan penggerak bagi lainnya. Dengan cara itu, mereka bukan lagi menjadi orang biasa atau sebagai orang pada umumnya. Orang sukses selalu mampu menempatkan diri, yaitu berada pada jalan atau pintu menuju keberhasilan itu. Posisi itu diraih, karena mereka berhasil membangun jiwa maju dan dinamis, dan dilakukan secara istiqomah. Mereka memiliki keberanian dan tekat untuk meraih cita-citanya itu. Padahal pintu atau jalan itu tidak selalu mudah dilalui, namun tetap dipilih dan dijalaninya. Bahkan berbagai rintangan selalu menghadang, tetapi tidak pernah dijauhi. Bermodalkan keberaniannya itu justru rintangan itu selalu didekati dan disingkirkannya. Hidup sukses memang ada pintu dan jalannya, sedangkan siapa saja yang ingin meraihnya , pintu atau jalan itu harus dilalui. Sumber : http://rektor.uin-malang.ac.id/index.php/artikel/1212-pintu-meraih-sukses-dalam hidup.html

PENGALAMAN KULIAH DI UG

UNIVERSITAS GUNADARMA PENGANTAR BISNIS TUGAS II TULISAN BEBAS Disusun oleh : NPM : 24211930 Nama : Muhammad Ramadhan Saputra Kelas : 1EB04 PENGALAMAN KULIAH DI UG Aku Muhammad Ramadhan Saputra, tapi biasa di panggil Adhan atau Rama. Pasti hampir kebanyakan orang yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang peruruan tinggi menginginkan kuliah di universitas negeri. Begitu pun aku. Tetapi karena aku tidak tembus SNMPTN maka aku memutuskan untuk mencari perguruan tinggi swasta yang terakreditas dan tidak kalah juga pesaingan dalam bidang pendidikannya dengan perguruan tinggi negeri. Universitas Gunadarma pernah mempromosikan kampusnya ke SMA aku khususnya pada saat tryout. Dan aku juga mendengar dari radio+melihat di internet. Hampir semua jurusan di Universitas Gunadarma terakreditas A. Maka dari itu aku memilih Universitas Gunadarma untuk tempatku menimba ilmu. Aku masuk Universitas Gunadarma melalui jalur beasiswa. Aku mengambil jurusan S1 Akuntansi karena ingin memfokuskan dalam bidang keuangan dan untuk meningkatkan skill aku pula. Berharap agar suatu kelak nanti saat aku lulus dari Universitas Gunadarma bisa mendapatkan ilmu yang dapat aku praktikan dalam dunia pekerjaan (Amin). Pada tanggal 19 September 2011 itu adalah awal aku masuk kuliah. Aku mendapatkan kelas 1EB04. Awalnya sebelum masuk kuliah, aku melihat informasi teman-teman dari 1EB04 di baak online. Dari segi lingkungan kampus aku senang kuliah di Universitas Gunadarma karena lingkungan kampus yang bersih dan nyaman. Dari segi pengajaran juga baik. Walau ada dosen yang aku kurang suka cara pengajarannya. Tapi bukan berarti menghalangi aku untuk serius belajar. Karena aku ingin meraih cita-citaku. Karena aku ingin menjadi kebanggaan kedua orangtuaku dan kakak-kakakku dan tentunya orang-orang sekitarku. Aku juga senang mempunyai teman-teman kampus yang baik dan kompak. Aku senang bergaul dengan mereka. Aku senang karena aku dapat menambah ilmu pengetahuan dari mereka. Dan berharap dapat menjadi dan mendorong aku menjadi lebih baik lagi. Sebelum aku masuk kuliah, aku mengikuti PPSPPT. Di PPSPPT itu aku mendapat banyak pengarahan dan pengenalan lebih dalam dari Universitas Gunadarma. Aku harus mengenakan baju putih dan celana hitam. Sebelumnya aku berpikir akan ada hal macam-macam yang harus di lakukan. Tapi Alhamdulillah di luar pikiran. Banyak pengarahan yang di dapat. Di Universitas Gunadarma juga banyak kegiatan non akademik yang dapat menambah potensi diri. Jadi selain menambah dalam bidang akademik, bidang non akademik juga bisa di dapat di Universitas Gunadarma ini guna mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita pula. Menambah nilai positif bagi aku untuk kuliah di Gunadarma ini. Ada juga Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang disebut BEM FE. Aku juga berminat untuk menjadi anggota aktif di BEM FE, karena aku juga termasuk orang yang suka berorganisasi , jadi aku merasa selain aku dapat ilmu lebih banyak lagi dari BEM FE, aku juga belajar berorganisasi lebih matang. Semoga aku dan teman-teman ku bisa meraih cita-cita kami setelah lulus dari Universitas Gunadarma. Amin. Aku membuat tulisan ini, aku ambil dari blog kemudian aku sadur yang ternyata pengalamannya tidak jauh berbeda dengan diriku. Terimakasih. Sumber inspirasi : http://janithatriana.blogspot.com/2010/10/perasaan-kuliah-di-universitas.html

STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI (PT)

UNIVERSITAS GUNADARMA PENGANTAR BISNIS TUGAS II TULISAN BEBAS Disusun oleh : NPM : 24211930 Nama : Muhammad Ramadhan Saputra Kelas : 1EB04 STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI (PT) Pendahuluan Melanjutkan studi di perguruan tinggi (PT), mungkin menjadi suatu harapan yang besar bagi setiap orang. Harapan tersebut semakin ideal jika PT yang dimaksud adalah PT Negeri dengan jurusan yang favorit. Saya yakin semua orang tua juga memiliki harapan yang besar agar anaknya dapat diterima di PT pavorit. Untuk mencapai harapan tersebut, segala usaha dan persiapan dilakukan sejak dini dengan memilih sekolah menengah yang pavorit juga. Pada kenyataannya tidak semua orang dapat merasakan kuliah di yang favorit, paling tidak karena alasan ekonomi atau tidak lulus dalam tes seleksi, bahkan mungkin saja karena cara pandang masyarakat yang tidak mementingkan studi di PT dan mengarahkan anaknya untuk memulai usaha atau bekerja. Penentuan program studi yang akan dipilih dapat didasarkan oleh beberapa hal, yaitu minat, bakat, prospeknya dalam dunia kerja, tuntutan orang tua dan berdasarkan pertimbangan lokasi dan biaya. Tentunya ada yang berdasarkan pilihan calon mahasiswa sendiri, orang tua, atau pengaruh dari saudara dan teman. Setelah calon mahasiswa tersebut diterima di suatu PT, segala sesuatu belum berakhir, bahkan ia baru akan memulai perjalanan yang begitu panjang dalam usaha untuk meraih harapan masa depannya. Menjadi mahasiswa berbeda dalam segala hal ketika masih menjadi mahasiswa. Selama kuliah di PT, mahasiswa akan dibina dan membina diri untuk dipersiapkan dan mempersiapkan diri demi menyongsong masa depan sebagai penerus bangsa. Setiap mahasiswa tentunya tidak ingin mengalami kegagalam dalam kuliahnya di PT, karena dapat menjadi pertanda kegagalan untuk meraih masa depannya. Untuk itu, diperlukan suatu strategi yang matang dan dipersiapkan sejak awal untuk menempuh semua proses pembelajaran di PT agar memperoleh keberhasilan. Strategi yang dipersiapkan dapat menjadi acuan dan pengendali segala aktivitas selama di PT sehingga tetap berada bada jalur yang benar dalam mencapai harapan masa depan.  Mensyukuri Pilihan untuk Kuliah Tanpa melakukan penelitian, sudah menjadi anggapan umum masyarakat bahwa PTN favorit adalan PTN dengan nama-nama terkenal seperti ITB, UI, UGM, IPB, dan UNPAD, setidaknya sebagai 5 besar. Pilihan lebih rincinya mengarah pada program-program studi favorit pada PTN tersebut. Ada beberapa alasan tentang pilihan ini, seperti : biaya yang relatif lebih rendah dibanding PTS dan secara relatif juga adalah kualitasnya. Walaupun tidak dapat di-nafi-kan bahwa ada program-program studi yang bagus kulaitasnya di PTS-PTS, walaupun tetap saja biayanya relatif lebih tinggi.  Menyiapkan Diri untuk Kuliah Kuliah jelas memiliki perbedaan dengan ketika sekolah di jenjang sebelumnya. Jika di SMA program yang diikuti dapat dengan mudah diikuti karena sudah tampak jelas, tetapi dalam menempuh perkuliahan, mahasiswa harus mampu memiliki perencanaan yang matang. Merencanakan perkuliahan berarti menentukan tujuan-tujuan yang harus dicapai selama kuliah sekaligus sebagai bekal untuk masa depan. Agar tujuan tersebut tercapai mahasiswa harus melakukan pengelolaan diri dan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut serta selalu merefleksi dan mengevaluasi diri sejauh mana tujuan telah tercapai. Hal yang dapat dilakukan sebelum perencanaan sebagai upaya pemahaman terhadap kehidupan di kampus adalah: (1) Memahami sistem akademik Setiap perguruan tinggi memiliki sistem akademiknya masing-masing yang berupa tata aturan segala proses akademik yang akan dijalani baik oleh dosen, mahasiswa, dan tenaga administrasi. Sistem akademik ini biasanya tertuang dalam suatu pedoman akademik yang secara berkala diterbitkan oleh PT. Pedoman akademik itu secara garis besar menjelaskana semua prosedur akademik yang berkaitan dengan pembelajaran, penelitian dan pengabdian sesuai dengan tridarma perguruan tinggi. Mahasiswa biasanya akan mendapat seperangkat pedoman akademik tersebut sebagai guideline selama menempuh perkuliahan. Pengenalan pertama terhadap pedoman ini biasanya saat kegiatan penerimaan mahasiswa baru seperti ospek ini. Selanjutnya mahasiswa akan dibimbing oleh dosen pembimbing akademik selama kuliah sampai lulus. Mahasiswa harus memahami bagaiaman struktur program mata kuliah, penyelenggaraan kegiatan akademik sampai penyelesaian program akademik (2) Memahami lingkungan dan suasana kampus Banyak hal yang harus dipahami berkaitan dengan lingkungan dan suasana kampus. Susana kampus dapat terlihat alamiah seperti fasilitas-fasilitas yang tersedia. Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah suasana aktivitas dan interaksi yang terjadi antar sivitas akademika atau dengan pihak masyarakat. Lingkungan kampus dapat berupa lingkungan inter maupun eksternal. Lingkungan internal kampus lebih banyak didominasi oleh kegiatan yang bersifat kurikuler dan ko-kurikuler. Sementara lingkungan eksternal kampus lebih luas lagi mencakup aktivitas masyarakat dan pemerintahan secara sosial, ekonomi, politik, agama dan budaya. Lingkungan yang harus dikenal mahasiswa seperti lingkungan tempat kost-an atau asrama. Mahasiswa tentunya harus mampu mengenal lingkungan dan suasana kampus dengan baik, agar dapat menghindarkan diri dari kegiatan yang tidak bermanfaat bahkan merugikan seperti narkoba, pergaulan bebas, dan kegiatan-kegiatan yang lain yang bersifat destruktif bagi mahasiswa. (3) Memahami kekuatan dan kelemahan diri Sebelum mahasiswa menempuh segala aktivitas di kampus, mahasiswa harus terlebih dahulu memahami kekuatan dan kelemahan dirinya yang akan mendukung dan menghambat proses perkuliahan. Hal-hal yang perlu dipahami adalah : tujuan serta dasar pemilihan program studi; kemampuan ekonomi baik secara pribadi maupun ekonomi orang tua; dan gaya belajar. Mahasiswa harus mengetahui sejauh mana kemamuan ekonomi untuk mendukung sampai akhir kuliah. Gaya belajar perlu dipahami karena dalam kegiatan akademik seperti perkuliahan gaya belajar mahasiswa sangat menentukan keberhasilannya. Pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan diri akan sangat bermanfaat dalam perencanaan dan perjalanan kuliah.  Merencanakan Strategi untuk Keberhasilan Kuliah Setelah mampu memahami sistem akademik, lingkungan, serta kelebihan dan kelemahan diri, mahasiswa dapat merencanakan strategi untuk keberhasilan kuliah. Hal-hal yang harus dilakukan dalma perencanaan adalah : (1) menetapkan dan memantapkan tujuan jangka menengah (selama kuliah) dan jangka panjang (pasca kuliah); dan (2) merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang dibuat harus spesifik. Sebaiknya, tujuan yang terlebih dahulu harus dimantapkan adalah tujuan jangka panjang sebagai acuan semua aktivitas jangka pendek (bulan atau semester) dan jangka menengah. Tujuan jangka panjang adalah proyeksi masa depan yang harus ditentukan oleh mahasiswa. Hal ini berkaitan dengan impian di masa depan. Menetapkan tujuan jangka panjang harus didasarkan pada kesadaran diri pada impian yang diinginkan dapat berupa profesi, kekayaan, pendidikan, atau peran di masyarakat. Tujuan ini dapat sesuai dengan program studi dan mungkin saja keluar dari jalurnya. Tujuan jangkan panjang paling tidak dapat dicapai mulai 10 tahun ke depan. Seorang mahasiswa akuntansi dapat memproyeksikan dirinya dimasa depan sebagai akuntan, sebagai aktivis pendidikan, pengambil kebijakan dalam bidang akuntansi, melanjutkan studi ke jenjang berikutnya dan bahkan dapat keluar dari jalur seperti pengusaha atau aktivis politik. Tetapi yang lebih diharapkan dapat konsisten sesuai bidang studinya Dari tujuan jangka panjang kemudian dirancang tujuan jangka menengah, yaitu selama kuliah (4 tahun). Hal-hal yang dapat direncanakan adalah : (1) Menetapkan lama waktu tempuh kuliah Kuliah pada program S1 sudah ditetapkan dapat ditempuh dalam waktu 8 semester (4 tahun). Dan mahasiswa diusahakan supaya dapat selesai tepat waktu. Tetapi waktu ini dapat dipengaruhi oleh target lain, misalnya ketika mahasiswa memutuskan untuk aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan baik intra maupun ekstra yang mungkin saja mengganggu waktu perkuliahan. Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sering terganggu proses perkuliahan. Bukan tidak mungkin mahasiswa yang sudah menikah membagi waktu kuliah dengan mengurus rumah tangga dan anak. Dari berbagai hal yang dapat mengganggu proses perkuliahan sebaiknya dapat diantisipasi sejak awal, bisa dengan mengatasi masalah tersebut dan lulus tepat waktu atau menetapkan waktu melebihi program 4 tahun. (2) Merencanakan keuangan untuk biaya perkuliahan Mahasiswa ada membiayai sendiri kuliahnya tetapi kebanyakannya masih dibiayai oleh orang tuanya, karena memang belum bekerja sama sekali. Jaminan biaya dari orang tua jangan membuat mahasiswa melakukan pengeluaran semaunya. Belum lagi tidak semua orang tua mahasiswa memiliki keuangan yang stabil dan mencukupi. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki perencanaan keuangan sekaligus mengontrol anggaran yang telah dibuat. Hal-hal yang harus diperhatikan mahasiswa dalam pembiayaan adalah SPP, sewa kost, buku, alat-alat kuliah, foto copy dokumen, biaya makan dan lain-lain. Mahasiswa harus mengetahui berapa anggaran yang diperlukan. Apakah semuanya dapat diatasi dengan biaya dari orang tua ? Kalau tidak, apakah harus mengurangi anggaran atau mencari pekerjaan ? (3) Merencanakan aktivitas sebagai mahasiswa Sering ada sekelompok mahasiswa yang dijuluki sebagai academic oriented. Istilah itu menunjuk pada mahasiswa yang hanya mengikuti kegiatan akademik formal selama perkuliahannya. Kegiatan di kampus ada yang bersifat kurikuler (perkuliahan), kokurikuler (penunjang perkuliahan), dan ekstrakulikuler (kegiatan kemahasiswaan). Pertanyaannya, mana yang paling dianggap penting untuk membantu mencapai tujuan mahasiswa. Jika tujuannya menyelesaikan studi dalam 4 tahun dan target IPK yang bagus, maka mahasiswa academic oriented lebih mudah mencapai target tersebut. Tetapi, apakah semua itu cukup sebagai modal berkiprah dimasyarakat ? Tentunya keberhasilan dimasa depan perlu ditunjang juga dengan pengembangan diri yang dapat dijembatani oleh kegiatan kemahasiswaan baik internal maupun eksternal. Setiap mahasiswa boleh memilih bagaimana fokus selama perkuliahan tetapi semuanya itu harus direncanakan sejak awal apakah hanya mau sekedar academic oriented atau lebih dari itu menjadi aktivis mahasiswa sekaligus. Perlu perencanaan yang matang untuk memproyeksikan semua aktivitas yang akan dijalani selama perkuliahan. Faktor-fakor Penentu Keberhasilan Kuliah Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa perencanaan dalam menempuh perkuliahan sangat penting dalam keberhasilan kuliah. Dalam palaksanaannya tentunya keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti berikut ini : (1) Gaya belajar sebagai mahasiswa Gaya belajar di PT tentunya berbeda dengan jenjang sebelumnya seperti SMA. Mahasiswa dituntut untuk mampu mandiri belajar baik secara individual, kelompok, dalam perkuliahan, dan mengusai sumber-sumber informasi dan pelajaran baik di perpustakaan maupun internet. Mahasiswa harus mampu mendisiplinkan diri untuk belajar baik di rumah atau kost dan di kampus. Mahasiswa sebaiknya dapat belajar secara individu dan kelompok dengan baik. Belajar kelompok akan memberikan percepatan belajar karena ada interaksi sesama mahasiswa. Sebelum perkuliahan, mahasiswa harus sudah mempersiapkan diri baik mental maupun kesiapan mempelajari bahan perkuliahan. Selama perkuliahan mahasiswa harus mampu untuk aktif dalam perkuliahan baik interaksi dengan mahasiswa lainnya maupun dengan dosen. Di sisi lain, mahasiswa harus mampu memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar dan berdiskusi dengan sesama mahasiswa. Kemajuan teknologi internet menuntut pula mahasiswa untuk mampu menggunakan teknologi tersebut untuk mencari sumber-sumber pengetahuan atau bahan perkuliahan. Mahasiswa harus memiliki budaya membaca yang tinggi. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menetapkan target membaca buku baik buku perkuliahan atau buku umum dalam periode waktu tertentu untuk mengasah dan menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa. Mahasiswa yang kurang mampu beradaptasi dengan sistem dalam perkuliahan akan merasa tertinggal dengan mahasiswa yang lainnya oleh karena itu, perlu memahami kekurangan dirinya dan berusaha untuk mengejar ketertinggalannya. (2) Hubungan dengan dosen Dosen adalah guru di PT tetapi perannya lebih luas lagi tidak hanya memberikan materi pelajaran tetapi merancang situasi agar mahasiswa dapat melaksanakan aktivitas belajar di kampus. Hubungan baik dengan dosen akan menambah kualitas dari interaksi yang bersifat akademik dalam upaya menambah dan memperdalam wawasan dan pengetahuan mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Dosen lebih memiliki otoritas yang tinggi dibanding guru dalam melaksanakan program perkuliahan oleh karena itu mahasiswa perlu memahami gaya setiap dosen dalam mengajar. Sebaiknya, mahasiswa lebih memanfaatkan dosen untuk kegiatan yang menunjang peningkatan bidang akademik. Di PT, dosen dapat menjadi pejabat struktural, pembimbing akademik, pembimbing kemahasiswaan dan sebagai pengajar. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menyesuaikan diri dengan setiap peran dari dosen tersebut. Mahasiswa harus memiliki hubungan yang baik dengan dosen demi keberhasilan kuliah. (3) Interaksi sesama mahasiswa Selain hubungan dengan dosen, mahasiswa pun harus memiliki hubungan dan kerja sama dengan mahasiswa lainnya. Dalam program perkuliahan. Mahasiswa sebaiknya membentuk kelompok-kelompok belajar untuk menyelesaiakan dan mencapai tugas-tugas perkuliahan. Di sisi lain, mahasiswa dapat berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan baik intra maupun ekstra kampus. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan minat, bakat, wawasan serta pengalaman sebagai bekal berkecimpung di masyarakat. Mahasiswa sebaiknya melakukan hubungan dengan mahasiswa lainnya dalam bentuk yang sesuai dengan norma-norma akademik, moral dan agama sehingga terhindar dari efek-efek yang negatif secara sosial. Hubungan yang baik dan sehat antar sesama mahasiswa akan membantu keberhasilan dalam perkuliahan. (4) Keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaan Sejak mulai menjadi mahasiswa baru, mahasiswa sudah dapat melibatkan diri dalam setiap kegiatan kemahasiswaa. Dimulai dengan kegiatan pengenalan kampus (di UG disebut PPSPPT), kegiatan pengkaderan, menjadi pengurus organisasi kemawasiswaan (Ormawa), unit kegiatan kemahasiswaan (UKM), kegiatan keagamaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan di luar kampus untuk menambah horizon pengalaman mahasiswa. Pemilihan jenis kegiatan sangat menentukan terhadap proses selama studi. Sebagian mahasiswa berhasil membagi waktu dengan kegiatan kuliah, sebagian lain terganggu kuliahnya, namun ada juga mahasiswa yang tidak mendapatkan sesuai dari beraktivitas dalam kegiatan kemahasiswaan. Sebelum menentukan pilihan aktivitas dalam kegiatan kemahasiswaan, mahasiswa harus terlebih dahulu memahami tujuan untuk aktif bisa didasarkan pada minat dan bakat atau karena tujuan untuk mengembangkan diri dalam bidang organisasi. Mahasiswa harus terlebih dahulu memahami segala konsekuensi ke depan baik dari segi waktu, biaya atau pengaruhnya terhadap tugas kuliah. (5) Interaksi dengan masyarakat Mahasiswa akan sering berinteraksi dengan masyarakat baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Selain dosen di kampus ada pegawai administrasi sebagai pihak yang berperan dalam memperlancar prosedur-prosedur akademik. Selain itu juga para warga kampus seperti pedagang yang menjadi bagian dari kampus. Semantara itu, masyarakat di luar kampus seperti di lingkungan kostan menjadi bagian yang sering membantu kelancaran studi di PT. Pemilihan tempat kost atau asrama yang strategis dilihat dari kondusif tidaknya terhadap kegiatan belajar. Mahasiswa dapat berinterkasi secara luas dengan masyarakat selama menunjang pada program perkuliahan dan membantu dalam pengembangan diri mahasiswa. Lebih dari itu dalam kegiatan kemahasiswaan harus juga ditonjolkan sisi pengabdiannya kepada masyarakat. Penutup Kesempatan untuk kuliah di PT adalah kesempatan yang harus dapat dimanfaatkan oleh setiap mahasiswa apalagi diterima PTN. Kesempatan ini harus disyukuri dalam wujud kesungguhan dalam belajar selama kuliah serta dalam beraktivitas secara luas baik dalam ruang lingkup kampus maupun di luar kampus. Perencanaan yang matang dalam perkuliahan akan membantu para mahasiswa memproyeksikan masa depannya karena mahasiswa tersebut akan mampu mengorganisir segala sumber daya yang ia miliki dalam membangun kapasitas dirinya lebih baik. Keberhasilan kuliah akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : gaya belajar mahasiswa, interaksi dengan dosen, sesama mahasiswa, masyarakat kampus serta keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaa. Faktor-faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa dalam mengelola waktu dan sumber daya serta kemampuannya berinteraksi secara baik dengan semua pihak.

Selasa, 04 Oktober 2011

Tugas I Mata Kuliah Pengantar Bisnis (Soft Skill)

UNIVERSITAS GUNADARMA






PENGANTAR BISNIS
TUGAS I MATA KULIAH


Disusun oleh   :
NPM               : 24211930
Nama              : Muhammad Ramadhan Saputra
Kelas               : 1EB04






1.      Jelaskan pengertian bisnis yang anda ketahui?
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

2.      Jelaskan perbedaan bisnis dengan lembaga sosial?
Bisnis/perusahaan adalah organisasi yang bertujuan mengoptimalkan pendapatan atau laba dengan mengolah bahan baku atau sumber daya alam yang ada,jadi sumber pendapatannya berdasarkan tingkat keuntungan dari hasil penjualan produknya..sedangkan Lembaga sosial adalah organisasi dalam bentuk kesadaran sosial yang dibentuk dan bertujuan untuk dapat melayani masyarakat luas sesuai dengan bidangnya, dimana organisasi sosial mendapatkan pemasukan atau modal yang berasal dari sumbangan, hibah, atau subsidi dari pemerintah dan dermawan yang menjadi sumber pendapatannya.

3.      Jelaskan pengertian perusahaan, visi perusahaan dan misi perusahaan?
Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Misi perusahaan merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi perusahaan yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan.
Misi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Jadi misi adalah sebuah cara bagaimana untuk mencapai suatu visi berupa rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.
4.      Jelaskan lingkungan – lingkungan perusahaan?
1.      Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
  1. Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
    Contoh :
    • Keadaan alam           : SDA, lingkungan.
    • Politik dan hankam   : kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik
                     dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
    • Hukum
    • Perekonomian
    • Pendidikan dan kebudayaan
    • Sosial dan budaya
    • Kependudukan
    • Hubungan internasional.

  1. Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
    Contoh :
    • Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
    • Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
    • Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
    • Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2.      Lingkungan Internal
Lingkungan Internal adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin
• Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.

5.      Sebutkan dan jelaskan bentuk – bentuk badan usaha?
a.    PT
Perseroan terbatas (PT) adalah suatu perusahaan yang memperoleh modal dengan mengeluarkan surat-surat sero (saham).
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
  • PT Garuda Indonesia (Persero)
  • PT Angkasa Pura (Persero)
  • PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)
  • PT Tambang Bukit Asam (Persero)
  • PT Aneka Tambang (Persero)
  • PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
  • PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
  • PT Pos Indonesia (Persero)
  • PT Kereta Api Indonesia (Persero)
  • PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)



b.    Firma
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama sama. Contoh sebagai berikut :
  • Law Firm Mujahir Sodruddin & Partners
  • LHS Law Firm – Firma Hukum Bisnis di Indonesia
  • Adnan buyung nasution & partner
  • Adams & co
  • Ferry & partners

c.    CV
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif. Contoh sebagai berikut :
  • CV. Karya Bersama
  • CV. Rion Putra Perkasa
  • CV. family
  • CV. Bandung MuliaKonveksi
  • CV. Murni Motor





Daftar Pustaka
http://inibisniskita.blogspot.com/2008/12/pengertian-bisnis.html
http://vidyvirgo-virgo.blogspot.com/2009/12/perusahaan-dalam-sistem-sosial.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081028051959AAxwopD
http://melaniapuspa.blogspot.com/2010/10/pengertian-perusahaan-bab-2.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/definisi-visi-misi-dan-strategi-dan.html
http://fikripratama.wordpress.com/2010/02/22/13/
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/10/perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan.html
http://pakdesmart75.wordpress.com/2008/07/13/perusahaan-perseorangan-dan-firma-fa/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pengantar-bisnis-contoh-badan-usaha/