Dalam strategi pembangunan Indonesia yang baru diperlukan paradigma
baru yang berupa pembangunan manusia Indonesia yang berwawasan. Dalam
kependudukan dan lingkungannya dengan meningkatkan mutu kesehatan, pendidikan
dan pembelajaran, dan pendapatan keluarga. Dengan meningkatkan mutu tersebut
masyarakat Indonesia tidak akan berada dalam kondisi keterpurukan yang
terparah.
Rencana Strategis yang dapat digunakan dalam meningkatkan
mutu Kesehatan yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
terutapa kepada Ibu dan Anak dengan melibatkan peran Pemerintah dan Masyarakat,
Pemberdayaan tenaga Medis dan Non Medis. Dengan jumlah dan persebaran tenaga
Medis dan Non Medis setidaknya akan meningkatkan efektifitas yang berupa
pemberdayaan peran dan fungsi mereka dalam hal Perhatian pada kesehatan untuk
Ibu, Anak dan Remaja dalam menurunkan tingkat kematian Ibu, anak dan remaja,
Peningkatan mutu bidan mandiri dan tenaga paramedis terlatih, bidan mandiri
yang diberdayakan untuk memberikan motivasi kb dan kesehatan, melanjutkan upaya
menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan (aki) dengan: melanjutkan
gerakan ibu sehat se jahtera yang telah diluncurkan tahun 1995. Melanjutkan
gerakan sayang ibu yang juga telah dilaksanakan secara lintas sektor.
Melanjutan upaya "safemotherhood initiative" yang berspektrum luas
dan menarik partisipasi kalangan.
Di suatu negara berkembang
mungkin ada kondisi, yang menyebabkan penggunaan beberapa teknologi padat modal
bagaimanapun juga lebih efisien daripada teknologi padat karya. Dengan demikian
yang diarah ialah kombinasi optimum dari teknologi padat modal dan padat karya.
Ini akan ditentukan pula oleh pertimbangan efisiensi dan keuntungannya bagi
masyarakat --syarat yang sudah semestinya digunakan sebagai ukuran dalam
penentuan investasi. Dengan pendekatan yang selektif ini maka teknologi
padat-karya diutamakan di setiap bidang, dalam hal penggunaannya efisien dan
menguntungkan masyarakat.
Strategi ini menanggulangi kemiskinan secara masal,
dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi,
jika pendapatan masih rendah akibatnya banyaknya penganguran, dan akan
menimbulkan dampak
1. Dampak terburuk pada kaum muda
Hampir tiga dari sepuluh orang yang berusia 15-24 tahun,
sedang berusaha mencari pekerjaan, sementara saat ini dua pertiga dari orang
yang menganggur adalah usia muda.
2. Penurunan Pekerja Sektor Formal
Jumlah orang yang bekerja di sektor formal terus mengalami
penurunan hingga lebih dari 1 juta lapangan kerja yang hilang. Kondisi ini
terutama terlihat sekali pada kelompok pekerja kasar. Di lain pihak, pekerja di
sektor informal menunjukkan gejala yang terus meningkat. Kecenderungan ini
merupakangambaran bahwa pekerjaan yang lebih produktif, dengan sistem jaminan
sosial
oleh karena itu negara harus menanggulanginya dengan cara :
1. membuka lapangan kerja,
Dengan lapangan kerja sekarang di Indonesia yang tidak seimbang dengan jumlah
penduduk berakibat pada daya saing untuk mendapatkan kerja sulit. Hal ini dapat
berakibat banyaknya pengangguran
2. peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok
Memberikan kesejahtraan kepada
petani, sehingga memakai produk dalam negeri dan membatasi impor karena dapat
membantu Negara ini sendiri agar semakin berkembang
3. Tingkatkan
mutu barang,
meningkatkan mutu atau kualitas dari suatu barang itu sangat
penting, karena kualitas menentukan kepercayaan konsumen terhadap suatu barang.
4. Maksimalkan pendidikan
dan keterampilan,
meningkatkan dan memaksimalkan
pendidikan bagi masyarakat, serta mengajarkan keterampilan bagi masyarakat luas
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul sehingga dapat menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri.
MACAM-MACAM STRATEGI PEMBANGUNAN
EKONOMI
Salah satu konsep penting yang
perlu diperhatikan dalam memplajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui
tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi
batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variabel) yang
akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses
pertumbuhan (Suroso,1993). Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat di
sampaikan;
1. Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi
yang pertama ini adalah:
-Strategi pembangunan ekonomi
suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana
menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat, sehingga dapat
menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
-Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah (trickle-dowm-effect)- pendistribusian kembali.
-Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Kritik paling keras dari strategi pertama ini adalah, bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
Faktor yang mempengaruhi
diberlakukannya strategi Pembangunan yang berorientasi pada penghapusan
kemiskinan-kemiskinan pada dasrnya dilandasi keinginan, berdasarkan norma
tertentu, bahwa kemiskinan harus secepat mungkin dibatasi. Sementara itu
strategi-strategi pembangunan yang lain ternyata sangat sulit mempengaruhi atau
memberikan manfaat secara langsung kepada golongan miskin ini.
2. Strategi Pendekatan
Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah
menanggulangi kemiskinan secara massal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan
oleh Organisasi Perburuhan Indonesia Sedunia (ILO) pada tahun 1975), dengan
menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia idak mungkin dapat dipenuhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengganguran.
Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar