Ketika pertumbuhan tenaga kerja mandeg,
lowongan pekerjaan hanya muncul dari pekerjaan-pekerjaan yang
ditinggalkan oleh orang yang pensiun atau berhenti bekerja. Lowongan
pekerjaan di perusahaan baru atau perusahaan yang masih tumbuh,
terkurangi dengan lapangan pekerjaan yang hilang karena perusahaan
bangkrut atau melakukan pengurangan pegawai.
Ironinya kemandegan
lapangan pekerjaan juga bisa disebabkan oleh kebijakan-kebijakan
pemerintah sendiri. Perijinan yang lambat, infrastuktur yang stagnan,
birokrasi, ketentuan UMR dlsb. semua bisa menjadi pemicu berhentinya
pertumbuhan lapangan kerja.
Fenomena ini bukan hanya di negara seperti Indonesia, di negara yang mengaku dirinya super power-pun masalah ketenaga kerjaan ini tidak kalah njlimetnya. Di awal krisis ekonomi global tahun 2007, di Amerika ada 32 % atau 18.5 juta kelompok yang disebut millenials
– yaitu kelompok angkatan kerja muda usia 18 sampai 31 tahun – yang
tinggal bersama orang tuanya ( sebagai indicator ketidak mampuan berdiri
sendiri).
Enam tahun kemudian yaitu tahun 2013, jumlah
ini meningkat menjadi 36 % atau 21.6 juta angkatan kerja produktif yang
tetap tinggal bersama orang tuanya. Di kita mungkin terbiasa anak-anak
yang sebenarnya sudah mampu berdiri sendiri tetapi tetap tinggal bersama
orang tuanya. Di negeri individualistik seperti Amerika, tetap tinggal
bersama orang tua di usia produktif adalah karena keterpaksaan – karena
mereka tidak bekerja atau bekerja dengan penghasilan yang tidak memadai.
Melihat
suramnya lapangan pekerjaan tersebut di atas, baik di negeri berkembang
seperti kita ataupun di negeri maju nan adi kuasa sekalipun – kini
waktunya orang tua, sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan unsur-unsur
masyarakat untuk bersama-sama merubah orientasi anak-anak mudanya.
Kini
bukan lagi waktunya untuk mencari pekerjaan di lapangan kerja yang
tidak tumbuh, karena sedikit orang bisa saja tetap memperoleh lapangan
pekerjaan – tetapi mayoritasnya akan kesulitan. Kini waktunya untuk
fokus pada membangun kemampuan angkatan kerja untuk minimal menciptakan
pekerjaan untuk dirinya sendiri.
Agar
tidak hanya berteori, maka upaya menuju generasi muda yang mandiri ini
perlahan-lahan insyaAllah benar-benar kita wujudkan. Yang jangka pendek
antara lain adalah ketika nanti tanggal 1/3/2014 insyaAllah kami
mengadakan Power Lunch di Majlis BTWG – Startup Center, insyaAllah pada acara tersebut kami akan membuka peluang bagi yang ingin bekerja mandiri dalam berbagai bentuknya.
Yang jangka menengah yaitu dalam 6 tahun kedepan, adalah program Madrasah Al-Fatih kami insyaAllah
akan menyiapkan tenaga-tenaga muda yang mandiri di kisaran usia 18
tahun – yaitu ketika mereka lulus dari Madrasah. Bukan hanya mandiri,
standar mereka insyaAllah juga hafal Al-Qur’an 30 juz ! Enam tahun
adalah jangka waktu yang ditempuh angkatan pertama yang mendaftar saat
ini hingga kelulusan mereka rata-rata enam tahun yang akan datang.
Yang jangka panjang adalah hal-hal yang sudah kami rintis di Project Kebun Al-Qur’an, Jalan Menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur.
Negeri idaman yang dibangun dengan berkebun mengikuti petunjukNya
tersebut, insyaAllah akan memberi makan (yang berarti juga pekerjaan)
yang cukup bagi seluruh penghuninya.
Program jangka panjang ini sudah kami tuangkan dalam buku yang bisa di-download gratis melalui link dalam tulisan tersebut di atas. Sejak kami upload tiga bulan lalu , hingga saat ini setidaknya sudah di- download
7,221 kali oleh para pembaca – mudah-mudahan ini menjadi kekuatan
tambahan untuk mengimplementasikannya di lapangan kerja masing-masing.
Tentu tidak tidak ada yang mudah dari tiga program tersebut yaitu jangka pendek, menengah dan panjang. Tetapi perjalanan ribuan mile itu telah kita mulai dengan satu- dua langkah-langkah pertamanya. Langkah-langkah
awal inipun alhamdulillah sudah memberi peluang bukan sekedar pekerjaan
yang diperebutkan. Mudah-mudahan Allah menuntunnya dan menunjukinya ke
langkah-langkah selanjutnya. Amin.
sumber : http://geraidinar.com/index.php/using-joomla/extensions/components/content-component/article-categories/81-gd-articles/entrepreneurship/1386-peluang-bukan-sekedar-pekerjaan
oleh : Muhaimin Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar