Senin, 13 April 2015

Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi PT SUMMARECON AGUNG Tbk



PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI

30 September 2010 (tidak diaudit)
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2009 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)




Catatan
2010
2009

ASET





Kas dan setara kas
2c,3,13,14
1.184.206.925
495.224.222

Investasi pada perusahaan asosiasi dan lainnya
2d,4
11.581.501
57.995.335

Piutang usaha
2e,5,14,15




Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

1.977.084
-

Pihak ketiga

59.817.889
67.454.348

Piutang lain-lain
2e,6
114.620.255
79.591.948

Persediaan
2g,2l,7,15
851.119.673
899.282.164

Biaya dibayar di muka
2h,8
13.266.817
8.683.242

Pajak dibayar di muka
19a
130.520.445
55.717.118

Uang muka
9
298.756.772
98.136.049

Piutang hubungan istimewa
2f,32
1.032.184
972.860

Tanah yang belum dikembangkan
2i,10,14,15
1.363.918.260
864.071.146

Aset tetap - setelah dikurangi





akumulasi penyusutan sebesar Rp160.923.468





Pada tahun 2010 dan Rp.131.953.591
2j,2l,2m,11,14




Pada tahun 2009.

430.519.233
299.209.497

Properti investasi - setelah dikurangi





Akumulasi penyusutan sebesar Rp298.769.663
2j,2k,2l,2m,12,14,




Pada tahun 2010 dan Rp258.763.318
15,17,28




Pada tahun 2009.

1.220.864.648
1.118.272.803




Aset pajak tangguhan – bersih
2s
521.219
134.456

Aset derivatif
2r,13,14,36
45
519.101

Aset lain-lain
2c,13,14,15,35e,
105.482.427
93.773.987


36






JUMLAH ASET






5.788.205.377
4.139.038.276


























Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan



1


PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI

30 September 2010 (tidak diaudit)
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2009 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)






Catatan
2010
2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS





KEWAJIBAN





Hutang bank dan lembaga pembiayaan
14
489.169.862
739.863.876

Hutang obligasi – bersih
2n,7,15
297.456.120
296.757.233

Hutang usaha kepada pihak ketiga
16
88.396.913
87.163.277

Hutang lain-lain
1c,2b,17
40.082.685
35.910.062

Hutang hubungan istimewa
2f,32
199.611.483
71.442.734

Biaya masih harus dibayar
18
65.146.324
17.939.495

Hutang pajak
19b
62.849.387
53.398.254

Kewajiban imbalan kerja
2p,20
34.085.146
34.742.568

Uang muka yang diterima
2o,21
2.260.251.053
957.755.316

Pendapatan diterima di muka
2o,22
165.868.767
164.227.014

Kewajiban pajak tangguhan
2s
1.525.674
1.627.886

JUMLAH KEWAJIBAN






3.704.443.414

2.460.827.715

HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK
2b,23
7.434.286
7.073.294

PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN





EKUITAS





Modal saham
1b,24,25
687.314.084
643.579.164

Tambahan modal disetor – bersih
1b,24,25
245.355.554
48.548.382

Selisih perubahan ekuitas Anak Perusahaan
2b,2n,24,25
56.506
56.506

Saldo laba





Telah ditentukan penggunaannya
26
43.557.354
41.883.927

Belum ditentukan penggunaannya

1.100.044.179
937.069.288

JUMLAH EKUITAS






2.076.327.677
1.671.137.267

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS






5.788.205.377

4.139.038.276














Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan



2


PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit) Dengan angka perbandingan untuk tahun 2009 (tidak diaudit)

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)




Catatan
2010

2009

PENDAPATAN BERSIH
2f,2o,28
1.123.996.329
935.172.384

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN
2f,2o,29




LANGSUNG

580.171.363
529.891.815

LABA KOTOR






543.824.966
405.280.569

BEBAN USAHA
2o,30








Penjualan

72.395.290
64.955.416

Umum dan administrasi

196.643.139

143.856.953

Jumlah beban usaha

269.038.429
208.812.369

LABA USAHA






274.786.537
196.468.200

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN










Beban bunga – bersih
31
(49.956.023)
(67.281.282)

Laba selisih kurs – bersih
2q
1.019.206
6.399.408

Denda keterlambatan dan pembatalan

2.572.581
2.709.793

Laba (rugi)atas instrumen derivatif
2r,36
126
(5.612.355)

Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
2d,4
946.096
26.099.415

Lain-lain – bersih

11.345.394
12.955.260

Beban lain-lain – bersih






(34.072.620)
(24.729.761)







LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN


171.738.439


240.713.917

BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2s








Tahun berjalan

(67.011.851)
(49.738.415)

Tangguhan

(78.020)
(78.604)

Beban pajak penghasilan – bersih






(67.089.871)
(49.817.019)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS





LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN





YANG DIKONSOLIDASIKAN

173.624.046
121.921.420

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH





ANAK PERUSAHAAN YANG





DIKONSOLIDASIKAN
2b,23
(413.160)

(663.332)

LABA BERSIH

173.210.886

121.258.088

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2t,24,25
27
19

(satuan penuh)






















Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan



3

PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)


Catatan
31 Maret 2012

31 Maret 2011







PENDAPATAN BERSIH
2h,2q,29,33
814.297.319
399.420.745

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN
2q,30




LANGSUNG
456.062.483
217.823.854









LABA KOTOR

358.234.836
181.596.891


2q,31




Beban penjualan
53.285.658
31.150.667

Beban umum dan administrasi
2q,31
99.558.331
66.778.799

Penghasilan operasi lain

(6.102.281)
(9.013.424)

Beban operasi lain

1.093.008
1.473.858







LABA USAHA

210.400.120
91.206.991


2s




Pendapatan keuangan
13.292.277
13.223.356



Laba selisih kurs – bersih

325.767
605.991

(Laba) atas instrumen derivatif
2w,37
-
43.813

Biaya keuangan
32
(26.524.013)
(22.081.444)







LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

197.494.151
82.998.707

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
2t













Tahun berjalan

(49.488.475)
(24.536.658)

Tangguhan

(155.192)
(70.312)







Beban pajak penghasilan – bersih

(49.643.667)
(24.606.970)







LABA TAHUN BERJALAN

147.850.484
58.391.737







PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

-
-







JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF

147.850.484
58.391.737

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT










DIATRIBUSIKAN KEPADA :





Pemilik Entitas Induk

149.664.979
58.243.623

Kepentingan nonpengendali
2b,24
(1.814.495)
148.114







JUMLAH

147.850.484
58.391.737

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF










TAHUN BERJALAN YANG DAPAT





DIATRIBUSIKAN KEPADA :





Pemilik entitas induk

149.664.979
58.243.623

Kepentingan nonpengendali
2b,24
(1.814.495)
148.114







JUMLAH

147.850.484
58.391.737

LABA PER SAHAM YANG DAPAT










DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS





INDUK (SATUAN PENUH)
2u,25,26
22
8






Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3



PT SUMMARECON AGUNG Tbk  DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)



Catatan
31 Maret 2012

31 Maret 2011







PENDAPATAN BERSIH
2h,2q,29,33
814.297.319
399.420.745

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN
2q,30




LANGSUNG
456.062.483
217.823.854









LABA KOTOR

358.234.836
181.596.891


2q,31




Beban penjualan
53.285.658
31.150.667

Beban umum dan administrasi
2q,31
99.558.331
66.778.799

Penghasilan operasi lain

(6.102.281)
(9.013.424)

Beban operasi lain

1.093.008
1.473.858







LABA USAHA

210.400.120
91.206.991


2s




Pendapatan keuangan
13.292.277
13.223.356



Laba selisih kurs – bersih

325.767
605.991

(Laba) atas instrumen derivatif
2w,37
-
43.813

Biaya keuangan
32
(26.524.013)
(22.081.444)







LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

197.494.151
82.998.707

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
2t













Tahun berjalan

(49.488.475)
(24.536.658)

Tangguhan

(155.192)
(70.312)







Beban pajak penghasilan – bersih

(49.643.667)
(24.606.970)







LABA TAHUN BERJALAN

147.850.484
58.391.737







PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

-
-







JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF

147.850.484
58.391.737

LABA TAHUN  BERJALAN YANG DAPAT










DIATRIBUSIKAN KEPADA :





Pemilik Entitas Induk

149.664.979
58.243.623

Kepentingan nonpengendali
2b,24
(1.814.495)
148.114







JUMLAH

147.850.484
58.391.737

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF










TAHUN BERJALAN YANG DAPAT





DIATRIBUSIKAN KEPADA :





Pemilik entitas induk

149.664.979
58.243.623

Kepentingan nonpengendali
2b,24
(1.814.495)
148.114







JUMLAH

147.850.484
58.391.737

LABAPERSAHAMYANGDAPAT










DIATRIBUSIKAN  KEPADA PEMILIK ENTITAS





INDUK (SATUAN PENUH)
2u,25,26
22
8








Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
 

Senin, 30 Maret 2015

SISTIM AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA EROPA



Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Namun praktik bisa saja menyimpang dari standar karena :
1.      Di banyak negara hukuman untuk kegagalan dalam pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif
2.      Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan
3.      Beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal itu bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik
Negara hukum umum : untuk penyusunan standar sektor swasta cukup berpengaruh dalam kewajaran penyajian, audit cenderung lebih disesuaikan sendiri dalam negara-negara kewajaran penyajian dan menggunakan lebih banyak penilaian ketika tujuan auditnya adalah untuk membuktikan pada kewajaran penyajian dari laporan keuangan.
Negara kodifikasi hukum : sektor publik relatif lebih berpengaruh dalam penyusunan standar, tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa catatan atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan persyaratan hukum.
IFRS dalam Uni Eropa
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan penjelasan yang mencakup kebijakan akuntansi yang diikuti, penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting serta asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
Persyaratan IFRS
Faktor Pembeda
Republik Ceko
Prancis
Jerman
Belanda
Inggris
Perusahaan terdaftar – laporan keuangan gabungan
diharuskan
diharuskan
diharuskan
diharuskan
Diharuskan
Perusahaan terdaftar – laporan keuangan perusahaan pribadi
diharuskan
dilarang
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasional
dibolehkan
Dibolehkan
Faktor Pembeda
Republik Ceko
Prancis
Jerman
Belanda
Inggris
Perusahaan tidak terdaftar – laporan keuangan gabungan
dibolehkan
dibolehkan
dibolehkan
dibolehkan
Dibolehkan
Perusahaan tidak terdaftar – laporan keuangan perusahaan pribadi
dilarang
dilarang
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasional
dibolehkan
Dibolehkan
Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara Eropa
1.      Perancis
Regulator : CNC (Badan Akuntansi Nasional), CRC (Komite Regulasi Akuntansi), AMF (Otoritas Pasar Keuangan), OEC (Institut Akuntan Publik), CNCC (Institut Nasional Undang-Undang Auditor)
Regulasi : Plan Compatable General (Undang-Undang Akuntansi Nasional)
Laporan Keuangan : Neraca, Laporan laba rugi, Catatan atas laporan keuangan, Laporan direktur, Laporan Auditor, Laporan arus kas (dirokemdasikan oleh CNC). Laporan khas Perancis adalah laporan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial (bagi perusahaan besar). Laporan keuangan harus diaudit kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
2.      Jerman
Regulator : DRSC (German Accounting Standards Committee), GASC (mengawasi DRSC), FREP (Dewan Sektor Swasta), Wirtschaftspruferkammer (Chamber of Accountants)
Regulasi : German Commercial Code (HGB) dan keputusan hakim. Akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
Laporan keuangan : Neraca, Laporan laba rugi, Catatan, Laporan Manajemen, Laporan Auditor. Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah neraca singkat. Laporan khas Jerman adalah laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Semua perusahaan bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan namun laporan keuangan perusahaan pribadi harus mengikuti persyaratan HGB.
3.      Republik Ceko
Regulator : Parlemen, Menteri Keuangan, Chamber of Auditors
Regulasi : Commercial Code, Accountancy Act, dan dekrit Menteri Keuangan
Laporan Keuangan : neraca, akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi) dan catatan. Perusahaan kecil tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang singkat. Perusahaan Ceko yang terdaftar harus menggunakan IFRS dan memberikan laporan laba rugi per 3 bulan. Perusahaan tidak terdaftar bisa memilih IFRS atau standar akuntansi Ceko dalam laporan keuangan gabungan mereka tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi.
4.      Belanda
Regulator : DASB (Dutch Accounting Standards Board), AMF (Authority for the Financial Markets), Enterprise Chamber, NivRA (Netherlands Institute of Registeraccountants)
Regulasi : Act on Annual Financial Statements 1970
Laporan Keuangan : neraca, laporan laba rugi, catatan, laporan direktur dan informasi lain yang sudah ditentukan, laporan arus kas dianjurkan. Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan dapat menyusun laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan menengah harus diaudit tapi boleh mengeluarkan laporan laba rugi singkat. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang berbeda. Perusahaan terdaftar harus menggunakan IFRS, tapi semua perusahaan diperbolehkan menggunakan IFRS alih-alih pedoman Belanda.
5.      Inggris
Regulator : CCAB (Consultative Committee of Accountancy Bodies), FRC (Financial Reporting Council, AIDB (Accountancy Investigation dan Discipline Board), POB (Professional Oversight Board)
Regulasi : Undang-Undang Perusahaan 1981 dan profesi akuntansi
Laporan keuangan : laporan direktur, akun laba dan rugi serta neraca, laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi, laporan kebijakan akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan, dan laporan auditor. Perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan termasuk laporan gabungan, dan diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan informasi minimun yang telah ditentukan sebelumnya.
Ringkasan Praktik Akuntansi Signifikan
Pembeda
IFRS
Perancis
Jerman
Republik Ceko
Belanda
Inggris
Kombinasi bisnis
Pembelian
Goodwill
Kapitalisasi dan pengujian penurunan nilai
Kapitalisasi dan amortisasi
Asosiasi
Metode ekuitas
Valuasi aset
Harga perolehan dan harga pasar
Harga Perolehan
Harga perolehan dan harga pasar
Beban depresiasi
Dasar ekonomi
Dasar pajak
Dasar Ekonomi
Valuasi persediaan LIFO
Tidak diizinkan
diizinkan
Tidak diizinkan
diizinkan
Tidak diizinkan
Kemungkinan rugi
Diakui
Pinjaman dana
dikapitalisasi
Tidak dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Pajak tangguhan
diakui
Tidak diakui
diakui
Simpanan untuk manipulasi laba
tidak
digunakan
Diakui sebagian

Sumber :