Sabtu, 04 Mei 2013

SOFTSKILL "ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI" IIB

(REVIEW JURNAL II)
INTERVENSI PEMERINTAH DALAM EKONOMI CAMPURAN: PENYEDIAAN BARANG PUBLIK DAN PENGATURAN PRIVATE GOODS DI SEKTOR KESEHATAN

GOVERNMENT INTERVENTION IN A MIXED ECONOMY :
THE PROVISION OF PUBLIC GOODS AND REGULATION OF PRIVATE GOODS IN
THE HEALTH SECTOR

Bhisma Murti
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, 
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 
Surakarta, Jawa Tengah



EFISIENSI PENYEDIAAN PUBLIC GOODS
Karena terdapat "pembonceng gratis", dapatkah dicapai efisiensi penyediaan barang publik? Jawabnya dapat. Why not! lntinya, justru preferensi sesungguhnya dari semua orang yang menikmati manfaat barang publik (termasuk para "pembonceng gratis") harus dikalkutasi atau diestimasi untuk kemudian dicocokkan dengan suplai barang itu.

Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut ini. Tingkat penyediaan efislen barang swaeta ditentukan dengan cara membandingkan manfaat marginal dari tambahan sebuah unit dan biaya marginal untuk memproduksl unit itu. Efisiensi dlcapa! jika manfaat marginal sarna dengan biaya marginal, MB = MC.2.4 Dengan kata lain, eflstenst dicapai jika manfaat setiap pertambahan satu unit barang yang dinikmatl konsumen sama dengan biaya yang diperlukan untuk memproduksi dan menyediakan barang itu.
Prinsip yang sama berlaku untuk barang publik hanya saja analisisnya berbeda. Pada barang swasta manfaat marginal diukur oleh rnentaatyangditerima konsumen.Padabarang publik kita harus menanyakan berapa besar masing-masing orang memberikan nilai manfaat terhadap sebuah unit tambahan output. Hal tnl karena barang publik bersifat tidak eksklusif. Manfaat marginal diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai-nilai manfaat untuk semua orang yang menikmati barang itu.1.J.4.6 ,1 Kemudian untuk menentukan tingkat penyediaan yang efisien sebuah barang publik kita harus menyamakan jumlah manfaat marginal dengan biaya marginal produksi,
MB = MC.l.J.4.5.7
 Untuk menghitung jumlah manfaat kedua orang tersebut, kita harus menjumlahkan masing-masing kurva permintaan secara vertikaI. JA ·6. 7 Sebagai contoh, jika output sebanyak dua unit, kite tambahkan manfaat marginal Rp15.000,OO dengan manfaat marginal Rp40.000,OO untuk memperoleh manfaat marginal sosial sebesar Rp55.000,OO Jika hal ini dihitung untuk setiap tingkal output publik, kita memperoleh kurva perrntntaan agregat untuk barang publik berupa kurva O.
Jumlah output yang eflslen torcaoat jika manfaat marginal kepada masyarakat sama dengan biaya marginal. Hal ini terjadi pada perpotongan antara kurva permintaan dan kurva biaya marginal. Dalam contoh, biaya marginal produksi adalah Rp55.000,OO. Jadi, angka 2 adatah tingkat output barang publik yang efisien untuk disediakan.
Untuk menjelaskan mengapa angka 2 adalah efisien, perhatikan apa yang terjadi jika hanya disediakan 1 unit output. Biaya marginal tetap Rp55.000,OO tetapi manfaat marginal kurang lebih Rp70.000,OO. Karena manfaat marginallebih besar daripada biaya marginal, maka barang publik yang disediakan terlalu
 sedikit. Demikian pula seandainya dtproduksi 3 unit barang publik. Manfaat marginal kurang lebih Rp40.000,OO lebih keeil daripada Rp55.000,OO. Hal in! berarti barang publik yang disediakan terlalu banyak. Hanya jika manfaat marginal sasial sama dengan biaya marginal rnaka barang publik yang disediakan efisien,

MSB = Me.3.4.6.1
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar